Sabtu, 14 Juli 2012

Sayaaaaaang, Dengerin Aku Dunkzzz!!!!!

Sebuah kalimat yg mungkin sering diucapkan oleh beberapa wanita kepada pasangannya..
Gregetan memang saat kita sedang asyik bicara..
tiba-tiba harus terpotong karena dia menemukan channel yg seru untuk ditonton / mendapat sms dari seorang teman..
Setelah itu obrolan pun menguap begitu saja..
Atau saat kita sudah ngomong panjang lebar tetapi pasangan kita tidak berkomentar apapun..
ntah apa yg ada di dalam pikirannya..
ntah dia mendengar pembicaraan kita atau tidak..

=== Hallloooowwwww… ???????
“Kenapa siy pria sulit mendengarkan omongan wanita???”    ===

Memang siy tidak semua pria seperti itu,,
karena aku pernah bertemu beberapa pria yg mampu mendengarkan wanita bicara..
Tapi bagaimana kalau kita mendapatkan pasangan yg seperti ituhhh..
Sekali,, dua kali,, mungkin kita masih bisa memberikan toleransi (sabar red.)..
tapi klo sering apa yg harus kita lakukan..   ????
Apakah kita akan terbiasa??? Atau malah kita harus merasa kecewa setiap hari???
Hayukzzz dicari solusinya…

Ada beberapa faktor yg menjadi penyebab pria tidak mendengarkan wanita..
(sumber : artikel sebuah Koran nasional)

Suara tak terdengar
Laki-laki tak memiliki pendengaran sebaik wanita.
Ini benar, karena hasil penelitian menunjukkan, sejak lahir pria memang memiliki kekurangan dalam pendengaran.
Sebuah klinik neonatal meneliti cara menenangkan bayi yang lahir prematur dengan memperdengarkan musik.
Tujuannya, agar mereka lebih nyaman, mau makan lebih banyak, dan menambah berat badan.
Hasilnya menunjukkan ada perkembangan yang sangat signifikan untuk bayi perempuan, sementara untuk bayi laki-laki tak ada perkembangan yang berarti.
Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa ternyata bayi laki-laki tak memiliki pendengaran sebaik bayi perempuan.

Perbedaan dalam kemampuan pendengaran ini terus berlanjut selama hidupnya.
Hal ini menunjukkan mengapa wanita bisa merasa atasannya, rekan kerja pria, atau suaminya, seakan berteriak ketika berusaha menjelaskan sesuatu.
Ini juga menjelaskan mengapa remaja laki-laki senang mendengarkan lagu-lagu kencang. Namun ini bukan berarti Anda bisa berteriak dengan suara melengking untuk bicara dengannya.
Yang pasti, Anda harus bisa tegas saat berucap, jangan mengungkapkan isi hati dengan lirih. Perhatikan intonasi, dan ucapkan dengan tertata.

Rebut perhatiannya
Carilah waktu yang paling tepat untuk bisa mengungkapkan isi pikiran Anda kepada seorang pria.
Percuma mencoba bicara hal serius jika ia sedang sibuk menonton saluran sepakbola kesukaannya.
Cari waktu paling pas saat ia sedang tidak sibuk dan keadaan hatinya sedang baik-baik saja.

Untuk memastikan perhatiannya tidak terbagi, cobalah untuk memanggil namanya.
Pastikan pula bahwa matanya tertuju pada Anda, begitu pula dengan telinganya
untuk meyakinkan bahwa Anda mendapatkan perhatiannya.
Intinya, dapatkan perhatiannya secara utuh sebelum memulai diskusi.

Intinya
Pria memiliki waktu terbatas untuk memperhatikan sesuatu.
Untuk bisa menyampaikan apa maksud Anda,
belajarlah untuk bisa mengutarakan maksud Anda dalam waktu 30 detik.

Jika dibutuhkan diskusi lebih lanjut mengenai hal tersebut,
setidaknya Anda sudah mengutarakan dampak dan alasannya.
Dalam bisnis, wanita yang sulit mengutarakan maksudnya harus mencoba untuk berpikir dengan cepat.
Ambil inti-inti pokok, dan gunakan kata-kata efektif  untuk mengutarakan pesan Anda.
Jika Anda belum bisa merumuskan pokok pesan Anda, mintalah bantuan teman lain untuk membantu Anda.
Setelah berhasil menemukan intinya, baru temui pria itu.
Katakan apa yang Anda mau!!!
Jika Anda meminta sesuatu atau merekomendasikan sebuah perubahan, katakan dengan lugas.
Usahakan untuk tidak menggunakan kata, “Saya rasa….” atau “Menurut pendapat saya….”
jika apa yang ingin Anda sampaikan adalah sebuah pernyataan, bukan permintaan.
Jika Anda mengatakan hal-hal yang disebutkan tadi,
pria yang Anda ajak berkomunikasi akan menganggapnya sebagai sebuah tawaran, dan segalanya terserah dia.
Kurangi juga penggunaan kata “tapi”.
Jika Anda baru saja mengutarakan sebuah pernyataan, kemudian diikuti dengan kata “tapi atau namun”,
maka Anda mengurangi maksud dan nilai penting dari poin yang disampaikan sebelum kata tadi.

Setelah selesai bicara, berhentilah
Ketika rampung menyampaikan maksud dan isi pikiran Anda, berhentilah.
Jangan memaksakan untuk menanamkan apa yang ada di kepala Anda ke dalam kepalanya.
Khususnya ketika orang yang Anda ajak bicara sudah setuju.
Adalah hal yang menyebalkan untuk mendengarkan seseorang yang memaksakan pendapatnya kepada kita.
Tahan diri Anda supaya tidak melakukan hal ini.

Dari sisi wanita,, hal” di atas seperti’y layak untuk dicoba..
Tapi kan tidak akan berhasil kalau hanya 1 pihak yg berusaha..
Pria pun seperti’y harus memiliki toleransi yg lebih untuk hal ini..
Hai pria,, cobalah untuk menghargai pasanganmu..biar tercipta komunikasi yg baik..
Jangan sampai tercipta keributan hanya karena kalian lebih peduli dengan duniamu..
Suatu hubungan akan berhasil jika kita bisa menyelaraskan dua dunia..
[duniamu + duniaku = dunia kita]

Tidak ada komentar: